Entri Dunia Persembahan - Hati, Akal, dan Nafsu I dah janji nak
post skripnya, maka setelah mendapat keizinan tuan punya skrip Hati, Akal, dan Nafsu (Mislinda binti Mislan) dan skripnya dah dapat daripada Akilul, apa lagi, bacalah dengan celik hati ye! Untuk pengetahuan, skripnya ada disisipkan lirik lagu Hikmah oleh Netta Kd dan Daniil. Lagu hikmah -
klik di sini
HATI AKAL & NAFSU
Mislinda Mislan
HATI:
Dari titik ke titik
Kau tarik satu garis
Satu garis hitam
Satu garis hitam dari kembara malam
Hati ini ingin ke mercu!
AKAL:
Pergilah hati
Dakilah setinggi mana kau mahu
Akal ini rela menjadi tongkatmu
Bongkar segala apa yang kau tak tahu
Saratkan dadamu dengan ilmu
NAFSU:
Usah kau menggapai kabus wahai hati!
Jangan kau berpura menjulang panji!
Kau tu buta!
Rugi nanti!
Di sini banyak tawa untuk kau kecapi!
HATI:
Aku ingin pergi!
Tapi aku tak mampu untuk mendaki!
Aku seronok di sini
Namun, aku juga kosong di sini
AKAL:
Pergilah hati...pergilah
Tinggalkan ruang kosong ini
Kau harus berani! Berani!
Kajar ilmu!
Itu senjatamu!
NAFSU:
Aaaaaah!
Ilmu, ilmu, ilmu!
Gilakah kau sengaja membebankan diri?!
Jangan mengaku bodoh dengan menjejak jalan berduri!
Usah kau daki hati!
HATI:
Jauh! Menjauh kau akal!
Menjauh kau nafsu!
Jauhi aku!
Jauh...!
* * *
Berlaku pergolakan hati, akal, dan nafsu. Akal dan nafsu berebut menguasai hati...
HATI:
Di tebing kerinduanku
Memandang hampa pada dunia
Ku hanya orang biasa
Tak lepas dari kosongnya jiwa
AKAL:
Ku gelintar segenap maya
Ku rindukan cahaya itu
Ku dambakan sebutir hakikat
Untuk ku semai menjadi pohon makrifat
HATI:
Apakah ku harus ke puncak?
Tapi apa yang ada di sana?
Mana lapang bebasnya?
Namun itu, baik untukku!
Juga terlalu tinggi untukku!
Mana?
Yang Mana?
Aaaaaaah
NAFSU:
Pilihlah daku wahai hati!
AKAL:
Jangan!
Adililah!
Demi matahari dan sinarnya di pagi hari
Demi bulan apabila ia mengiringi
Demi siang hari bila menampakkan dirinya
Demi malam apabila ia menutupi
Demi langit beserta seluruh binaannya
Demi bumi serta yang ada di hamparannya
Demi jiwa dan seluruh penyempurnaannya
Ikutilah akal ini!
NAFSU:
Aaaaaaah!
Persetankan itu semua!
Mari ke mari
Ku bawa kau pergi
AKAL:
Tidak!
Allah....!
Allah mengilhamkan
Sukma kefasikan dan ketakwaan
Beruntunglah bagi yang mensucikannya!
Merugilah bagi yang mengotorinya!
HATI:
Alam yang membalut mimpi
Dulu melukis nyanyia hati
Ku hanya orang yang kalah
Satukan hatiku yang terbelah
NAFSU:
Namun ranjaunya tidak akan sunyi
Selagi denyut nadi belum berhenti
Durjana syaitan kan cuba menodai
Segumpal darah bernama hati
AKAL:
Suka duka bergetaran di keningnya
Hari dan nadi bergetaran di sampingnya
Nafsu...
Jangan kau umpama sang merak yang indah bulunya
Namun tak mampu terbang ke angkasa
NAFSU:
Tidak akal!
Jadikanlah kegelapan lalu pedoman hidupmu
Leraikanlah hatimu dari pautan nafsu!
HATI:
Latifah robbaniah,
Raja kerajaan diri
Wadah pegangan ilmu wahyu
Kenalilah hakikat diri
Panas usah membakar dada
Suara usah menggegar sahaja
Jika benar membawa cita
Di dalam senyap kumpulkan tenaga!
NAFSU:
Ayam bertelur sekampung tahu
Mengapa mesti begitu?
Falsafah ubi diam berisi
Mengapa tidak kita turuti?
AKAL:
Sekarang singkirkan semua bicara
Sekarang kumpulkan tenaga raksasa
Tiba saat bendera merah
Serentak mara kita bersama...
Serentak mara kita bersama...
AKAL & NAFSU:
Serentak mara kita bersama...
AKAL, NAFSU & HATI:
Serentak mara kita bersama...
HATI:
Akulah hati
AKAL:
Di sinilah akal berbicara
NAFSU:
Nafsu kian beraja!
|
AKAL, HATI, & NAFSU |
|
Tuan punya skrip - Mislinda Mislan (tak mustahil dapat buat teater kat istana budaya kan?) |
AKU: Dunia teater - kita ketandusan skrip yang mempunyai nilai estetika Islam. Filem? Hahaha balik2 cerita hantu...